Marketing Progres

Prinsib marketing itu kita melihat sesuatu dari sampulnya.

Rabu, 21 Desember 2022

Cara Jitu Marketing Agar Penjualan Meningkat

 


    Salah satu tugas penting dari peran marketer/pemasar yang hebat adalah memahami bagaimana serta mengapa orang-orang berpikir dan bertindak seperti yang mereka lakukan. Inilah psikologi marketing.

    Jadi, sebelum Anda melakukan strategi atau taktik pemasaran yang cenderung teknis, sangat membantu jika Anda memahami terlebih dahulu bagaimana orang-orang beroperasi. Mengapa? Sederhananya karena memahami beberapa prinsip kunci psikologi dapat mengubah pemasaran/marketing Anda dari baik menjadi luar biasa.

    Melalui artikel ini, Anda akan mempelajari apa saja teori-teori psikologi yang bisa Anda manfaatkan untuk mengoptimasi fungsi pemasaran di bisnis Anda. Namun, mari kenali terlebih dahulu apa definisi jelasnya. Berikut adalah definisi singkat dari istilah psikologi marketing!

1. Hindari Menggunakan Kata Perintah

    Ada beberapa pendekatan yang bisa dilakukan agar calon customer/pelanggan Anda sadar soal uji coba gratis yang Anda tawarkan.

    Sebagian besar perusahaan memilih untuk menyalin template yang sudah umum dipakai orang semacam “Daftarkan diri Anda untuk uji coba gratis selama 30 hari” atau dalam bahasa Inggris dengan kalimat singkat “Try premium trial for 30 days”.

    Tetapi alternatif yang lebih baik dari itu adalah dengan cara menggunakan pendekatan yang lebih lunak seperti “Tidak ada pembayaran untuk bulan pertama”.

    Tujuannya sama, tetapi berpotensi hasil yang berbeda. Mana yang terdengar lebih baik di telinga Anda sehingga tidak menahan Anda untuk coba?Anda juga bisa pakai subteks untuk memperkuat CTA Anda.

    Contohnya seperti, “Batalkan kapan saja” atau “Akses penuh atas semua fitur premium”. Contoh tersebut merupakan jenis perubahan/penambahan subteks yang bagus untuk digunakan bagi pengujian A/B Testing.

2. Berikan Hierarki Label Pada Customer

    Buatlah customer Anda merasa istimewa. Itu bisa menjadi alat retensi yang hebat, dan Anda jadi punya peluang untuk mengubah customer menjadi duta bagi produk Anda secara cuma-cuma. Ini juga merupakan metode akuisisi yang bagus, mengingat berapa banyak customer baru yang sangat berkualitas bisa saja jadi berdatangan karena rekomendasi dari mulut ke mulut.

    Lalu, bagaimana caranya untuk menerapkan hierarki label bagi customer Anda? Berikut adalah caranya!

    Tambahkan label di dalam akun/produk yang memberi mereka tingkat status yang lebih tinggi dibanding yang lainnya (mungkin setelah mereka menjadi pelanggan untuk jangka waktu tertentu, atau bagi yang telah melakukan tindakan tertentu terkait produk maupun jasa Anda)

    Kirim mereka sesuatu yang nyata yang bisa mereka pakai/gunakan (exclusive-ebook, merchandise dan lain-lain yang ekslusif)

    Berikan lencana digital yang bisa mereka pamerkan/taruh di website mereka untuk mengatakan bahwa mereka adalah anggota tersertifikasi yang meraih status gold/ema, silver/perak, dan lain-lain.

3. Pahami Tipe-Tipe Pembeli

Pakar-pakar neuroeconomic telah mendefinisikan tiga jenis pembeli menjadi “tightwads”, “spendthrifts”, dan “average spenders”. Kenali mereka dan pelajari trik pemasaran bagi masing-masing kategori pembeli dengan memahami rincian berikut!

Tightwads

Tipe pembeli tightwad lebih memilih buat menghemat uang daripada membelanjakannya secara masif. Mereka adalah tukang anggaran dan si perencana.

Tightwads menahan pengeluaran uang mereka selama yang mereka bisa. Dan alasan mereka melakukan ini tidak harus karena alasan mereka kurang/butuh uang. Mereka melakukan ini kadang karena mereka ingin menyimpan uang mereka untuk beli barang-barang yang langka, misalnya.

Mereka juga bisa menunggu harga suatu produk incaran turun setelah hype produk sudah berangsur-angsur reda.

Jadi, mereka membelanjakan lebih sedikit dan menghemat lebih banyak dibandingkan dengan orang kebanyakan.

Cara Menjual ke Tightwad

Menjual ke tightwad tidak terjadi dalam semalam, jadi bersiaplah untuk memainkan game yang agak melelahkan. Selain itu, jika tawaran harga tidak sesuai dengan anggaran mereka, mereka mungkin tidak akan pernah memakan umpan marketing yang Anda berikan.

Gunakan kata-kata yang bermuatan emosi negatif dalam konten pemasaran Anda. Baiknya Anda tidak menyampaikan, “Anda berhak mendapatkan ini”. Coba sampaikan sesuatu seperti, “Simpan lebih banyak di masa depan dengan berinvestasi di sini, sekarang juga!”

Andalkan data angka, bagan, dan grafik. Gunakan itu semua sebagai daya tarik emosional mereka dalam mendorong penjualan. Intinya, bersikaplah lugas, jujur, dan tepat. Jelas, mereka tidak suka pemasaran yang basa-basi.

Spendthrifts

Jenis pembeli yang ini juga sebenarnya tidak banyak. Seperti yang mungkin Anda sudah duga, spendthrifts adalah kebalikan dari jenis pertama tadi. Spendthrifts kebal terhadap rasa menyesal yang biasa pembeli alami, mereka berbelanja lebih banyak dan menghemat lebih sedikit dibanding dengan kebanyakan orang.

Jenis pembeli ini mengikuti motto, bahwa uang dimaksudkan untuk dibelanjakan, dan menghabiskan uang tidak perlu dipengaruhi oleh faktor pengendali semacam anggaran. Tindakan pembelian mereka benar-benar didorong oleh pemicu emosional.

Cara Menjual ke Spendthrifts

Spendthrifts adalah customer termudah Anda, karena mereka biasanya tidak perlu banyak diyakinkan untuk melakukan pembelian. Tetapi tetap saja, tetap ada trik untuk menarik pembelian dari mereka.

Gunakan iklan yang bersifat emosional. Bisa saja berupa video yang mencakup banyak gambar (bayi lucu, anak anjing, dan mahluk imut-imut yang selalu menyenangkan penonton). Manfaatkan psikologi marketing warna  dengan cara yang atraktif bagi mereka.

Average Spenders

Tightwads dan spendthrifts yang baru saja kami jelaskan seperti duduk di sisi berlawanan soal spektrum pengeluaran uang. Sementara, average spenders agak sulit untuk dijelaskan. Intinya average spenders ini berada di tengah-tengah kedua jenis pembeli lainnya.

Kebanyakan average spenders membeli barang yang masih bisa mereka rasionalkan sebagai investasi yang baik, tapi juga yang tidak menjadi resiko bagi keuangan mereka.

Jadi mereka masih memanjakan diri soal belanja tetapi mereka melakukannya dengan alasan yang cenderung masih rasional, sambil tetap mencoba untuk menghemat uang juga mematuhi beberapa anggaran yang sudah mereka buat. Pengeluarannya didorong oleh emosi dan juga oleh analitik.

Cara Menjual ke Average Spenders

Average spenders mewakili basis pembeli terbesar Anda sehingga fokus target pasar dari upaya Anda adalah jenis pembeli satu ini.

Maka buatlah keseimbangan strategi pemasaran emosi sekaligus data-driven. Contohnya, Anda bisa sertakan jaminan uang kembali, garansi seumur hidup, atau pengiriman gratis untuk menenangkan rasa takut mereka terhadap penyesalan pembeli yang mungkin mereka alami nantinya. Ini bisa mendorong mereka untuk berbelanja tanpa khawatir.

4. Bangun Urgensi dengan Cara Cerdas

    Dalam sebuah studi uji oleh Howard Leventhal, dia menyimpulkan bahwa orang-orang cenderung memblokir informasi penting jika mereka tidak menerima informasi lanjutan yang berisi petunjuk khusus soal bagaimana cara menghadapinya/menggunakannya dengan optimal.

    Contohnya Anda memiliki bisnis online platform. Anda juga harus tekankan fitur-fitur unik dari produk Anda itu dan bagaimana hal itu bisa menyelamatkan pengguna dari profit-loss seandainya pengguna tidak memakainya (fitur itu hanya ada di satu-satunya online platform unggulan, yaitu dari perusahaan Anda).

    Intinya jangan membangun urgensi dengan kata-kata klise saja. Cobalah lebih spesifik dan unik untuk membuatnya outstanding.

5. Tunjukkan Nilai Perusahaan

    Jika Anda berdiri untuk sesuatu misalnya, amal bagi penderita kanker atau anak-anak yang butuh sekolah gratis, maka pasar akan lebih berpotensi menjadi pelanggan Anda.

    Faktanya, 64% orang dari hasil survey yang dilakukan oleh Unbounce, menyatakan bahwa keputusan pembelian mereka lebih cenderung didasarkan pada faktor psikologis satu ini. Trik ini bagus dan efektif untuk meningkatkan conversion rate Anda.

6. Gunakan Teknik Penawaran “Devil’s Advocate”

    Penelitian menunjukkan bahwa orang akan lebih cenderung membeli ketika mereka punya asumsi yang dipertanyakan oleh perusahaan Anda.

    Bagaimana maksud jelasnya? Intinya, Anda perlu mengatasi kekhawatiran calon customer saat melaksanakan sales dengan tidak berpegang pada setumpuk teori/penelitian yang membosankan.

    Lalu dengan apa? Coba berikan studi kasus yang paling relevan dan aktual. Ini akan lebih menarik dan lebih berpotensi menjual.

7. Kejutkan Customer dengan Konten Unik

    Kejutkan customer Anda dengan sajian yang tidak terduga maka Anda bisa membangun loyalitas terhadap brand dengan lebih baik. Selain itu, kemungkinannya Anda bisa lebih banyak menerima ucapan terima kasih dalam bentuk testimonial yang mana ini jadi jejak pencapaian Anda yang organik.

    Orang-orang yang berpotensi menjadi customer Anda akan melihatnya dan mempertimbangkan untuk menggunakan jasa/membeli produk Anda karena mereka lebih mempercayai ulasan orisinil pengguna Anda dibanding iklan dengan biaya pembuatan yang luar biasa banyak di televisi.

    Benarkah? Ya, karena era digital telah berlangsung cukup lama, para pembeli menggantungkan penilaiannya terhadap nilai Anda di dunia online.

Minggu, 04 Desember 2022

KURSUS ONLINE DIBIDANG MARKETER



MARKETING - Sebagai salah satu dari 25 bidang dengan yang prospek kariernya paling menjanjikan di tahun 2017 menurut Forbes, digital marketing telah menarik banyak peminat, baik dari marketer tradisional maupun fresh graduate yang baru memulai karier.

Berkarier sebagai digital marketer adalah salah satu prospek menjanjikan. Namun, kamu juga harus bisa menguasai beberapa skill tertentu.

Sayangnya, tidak banyak kelas fisik untuk belajar menjadi digital marketer di Indonesia, sehingga pilihan untuk ikut kelas yang sesuai dengan jadwal dan kebutuhan sangat terbatas.

Kalau kamu termasuk salah satu yang ingin mendalami karier sebagai seorang Digital Marketer, kursus online bisa menjadi solusinya. Berikut beberapa platform yang menyediakan kursus digital marketing online terbaik.

1. Skillshare

Salah satu bidang terbaik dan terpopuler di platform kursus online ini adalah digital marketing. Mereka memiliki pengajar yang merupakan praktisi ahli dari perusahaan-perusahaan ternama seperti MailChimp.

Kamu bisa belajar untuk menjadi digital marketer dan memilih aktivitas marketing online apa yang ingin kamu pelajari lebih lanjut, seperti EDM, SEO atau media sosial. Termasuk dalam materi pengajarannya adalah konsep marketing, guidelines dan resource praktisnya.

2. Udemy

Sebagai platform kursus online terbesar di dunia, Udemy sudah memiliki jutaan siswa melalui puluhan ribu program yang tersedia—salah satunya adalah digital marketing.

Bukan hanya kursus teknis seperti SEO dan Facebook Ads, Udemy juga menyediakan kursus yang berhubungan dengan perilaku dan psikis customer. Program-program di sini juga biayanya jauh lebih terjangkau dibandingkan platform lain.

3. Alison

Alison memfasilitasi ratusan program kursus gratis bagi partisipan di seluruh dunia, termasuk kelas di bidang digital marketing untuk kamu yang ingin menjadi digital marketer.

Kamu bisa memilih program mulai dari yang basic hingga yang lebih spesifik seperti kelas Google Analytics dari ratusan institusi internasional ternama. Kalau satu kursus tidak cukup, kamu juga bisa mengambil kelas yang lebih komprehensif hingga meraih Diploma.

4. Open2Study

Platform yang didukung oleh Open Universities Australia (OUA) ini menawarkan program-program kursus secara gratis bagi partisipan dari seluruh dunia. Digital marketing dan advertising adalah program yang paling banyak diminati.

Mereka memiliki total partisipan lebih dari 50.000 sejak dirilis pertama kali. Di sini, kamu akan belajar digital marketing secara umum, dengan mempelajari perkembangan media, berbagai bentuk konten kreatif dan cara mengukur campaign dengan efektif melalui channel yang berbeda-beda.

5. Social Media 101 by Constant Contact

Kursus online dari salah satu penyedia email marketing ini bisa digunakan oleh kamu yang baru memulai karier di digital marketing. Terlebih lagi jika kamu ingin mengambil spesialisasi di area media sosial. Kamu akan mendapatkan tutorial mengenai strategi membangun social media presence melalui Facebook, Twitter, LinkedIn, Instagram, Pinterest and Google+.

KRITERIA CV DIBIDANG MARKETING



MARKETING - Jika kamu memiliki minat di industri marketing, kamu harus mempersiapkan CV yang menarik dan menyesuaikan dengan bidang yaitu CV bidang marketing.

Untuk itu, CV kamu juga menjadi branding dirimu sendiri ketika ingin melamar pekerjaan di bidang marketing. Nah, sebelum mengirimkan CVmu kepada tim HRD, ada baiknya kamu melihat tips-tips CV di bawah ini.

Berikut kriteria CV bidang marketing yang harus kamu tahu!

1. Personal summary/title

Personal summary merupakan hal yang pertama dilihat oleh HRD. Agar CV bidang marketing kamu berkesan di mata mereka, mulai bagian ini dengan tiga kata terbaik yang menggambarkan dirimu, namun tetap relevan dengan posisi yang dibuka oleh perusahan. Kaitkan dengan minat dan pencapaian kamu.

Prestasi kamu pun bisa dijadikan sebagai highlight dalam summary. Intinya, kamu perlu menunjukkan bahwa kamu sebagai seseorang yang profesional dan memiliki passion tergambar jelas di sana.

Jika kamu berhasil membuat paragraf pendek yang menarik dan efektif, maka perusahaan akan semakin yakin akan kemampuan kamu sebagai seorang marketer.

2. Experience

Setiap pengalaman harus disertakan dengan penjelasan mengenai job description di tiap posisi sebelumnya. Kombinasi antara action dan number menjadi pertimbangan tim HRD.

Misalnya, kamu memberikan penjelasan mengenai pekerjaan yang sudah kamu lakukan (action) dan memaparkan jumlah target atau pencapaian pekerjaan tersebut (number).

Dari situ, pengalamanmu bisa membuktikan kompetensi kamu dalam mengerjakan sesuatu dan mencapai goal. Dalam CV bidang marketing, pencapaian goal merupakan hal krusial karena penting dalam marketing. 

Dengan begitu, pengalamanmu bisa membuktikan kompetensi kamu dalam mengerjakan sesuatu dan mencapai goal, apalagi bidang marketing setiap harinya akan berurusan dengan target angka.

Semakin jelas poin yang kamu jelaskan, besar pula kemungkinan kamu untuk direkrut oleh perusahaan.

3. Skills

Apa saja skills yang harus diperlukan oleh seorang marketer? Berikut merupakan beberapa key skills yang harus kamu miliki jika sedang membangun karier di bidang marketing.

Akan lebih baik jika kamu bisa mencantumkan skills berikut di CV bidang marketing yang kamu gunakan untuk melamar pekerjaan.

Interpersonal Communication

Ini memang salah satu skill yang perlu dimiliki oleh semua pekerja. Akan tetapi, bagi seorang marketer, skill ini merupakan kunci karier kamu. Dalam membangun partnership atau menjalin relasi dengan customer, kamu harus mampu berkomunikasi dengan efektif, baik secara verbal maupun nonverbal. Bagaimanapun, gaya komunikasi seseorang menentukan hubungan yang dibentuk selanjutnya.

Writing Ability

Tidak hanya pintar bicara, seorang Marketers juga perlu memiliki kemampuan menulis. Ya, menekuni profesi ini berarti kamu harus siap untuk berkomunikasi melalui tulisan, seperti menulis email (baik untuk networking maupun melakukan campaign) serta konten di berbagai platform online dna offline.

Digital Savvy

Zaman sekarang menuntut sebagian besar bidang pekerjaan untuk menggunakan platform digital, tak terkecuali marketing. Terlebih lagi karena sekarang ada yang namanya digital marketing. Jadi, seorang marketer harus mengenali penggunaan-penggunaan teknologi yang berkaitan dengan bidang ini (software, online platform, dan sebagainya) agar dapat mengaplikasikan produk-produk marketing yang ditawarkan kepada audiencenya.

Kunci membuat CV untuk melamar ke pekerjaan marketing adalah kemampuan kamu dalam menunjukkan bukan hanya dari pencapaian tetapi juga antusiasme untuk menjadi bagian dari perusahaan tersebut. Lebih baik lagi jika kamu memiliki track record di bidang pekerjaan marketing sebelumnya. Dapat berupa link atau portofolio yang bisa kamu cantumkan bersamaan dengan CV.

INFLUENCER



MARKETING - Pekerjaan marketing yang satu ini tentu sedang sering kamu dengar. Bahkan pasti banyak juga dari kamu yang follow akun-akun Instagram atau blog para Influencer. Memang tidak semua perusahaan merasa butuh influencer sebagai bagian dalam menjalankan rangkaian pekerjaan marketing. Tapi faktanya, target konsumen saat ini lebih mudah dan sering mengakses informasi lewat postingan Instagram, tulisan di blog, atau video di kanal YouTube para Influencer. Menjadi Influencer bisa jadi profesi atau pekerjaan sampingan, tergantung seberapa besar minat dan keseriusan kamu menggelutinya. Influencer sendiri biasanya tidak bekerja dengan sistem kantor, lebih sering meeting dengan klien sambil makan siang atau menghadiri event.

Sistem pekerjaan marketing yang umum dilakukan oleh Influencer adalah endorse atau paid promo. Bedanya adalah pada konten yang dimuat pada media sosial masing-masing. Sistem endorse berarti kamu dikirimkan barang dan bebas mengkreasikan konten sesuai kepuasanmu pada produk yang dikirim. Sedangkan paid promo, ada kontrak dan materi yang sudah disiapkan tim konten perusahaan klien untuk disebarkan oleh Influencer tersebut.

COPYWRITER



MARKETING - Copywriter berbeda dengan Content Writer, kamu diminta untuk bisa membuat tulisan singkat yang persuasif dan memberi “jiwa” pada produk yang akan diiklankan. Pekerjaan marketing yang satu ini juga menuntut kreatifitas menggunakan bahasa dan mengolah kata. Copywriter adalah salah satu pemegang peran penting dalam kegiatan branding tim marketing.

Kalau kamu pernah baca tagline lalu langsung menempuh di ingatan, itu adalah salah satu indikasi kesuksesan Copywriter melakukan perannya dalam pekerjaan marketing.

Nah, tahukah kamu bahwa perkembangan start up yang di Indonesia telah membuka banyak peluang bagi kamu untuk mendapat pekerjaan marketing satu ini?

ACCOUNT EXECUTIVE



MARKETING - Jenis pekerjaan marketing yang satu ini mungkin cukup mudah kamu bayangkan meski istilahnya belum terlalu akrab di jenis perusahaan konvensional. Tugas seorang Account Executive adalah menjalin kerja sama dengan klien perusahaan. Kliennya bisa perseorangan atau korporat, tergantung jenis jasa dan produk yang perusahaan tempat kerjamu tawarkan.

Kemampuan komunikasi untuk menentukan deal yang menguntungkan baik bagi perusahaan dan klien adalah bagian pekerjaan marketing seorang AE. Ketika tim internal sudah mengolah materi yang dibutuhkan klien, tugas AE untuk menyampaikan dan mendiskusikan kebutuhan lebih lanjut klien tersebut. Kelihatannya memang lebih banyak kemampuan verbal yang dipakai pada posisi ini, tapi tidak mudah juga loh ternyata membina relasi dengan klien sambil memikirkan strategi agar perusahaan tetap untung.

SOCIAL MEDIA SPECIALITS



MARKETING -  Media sosial di era digital layaknya menu makan yang tidak boleh terlewat mulai dari pagi sampai matahari terbenam. Alhasil, pekerjaan marketing harus bisa juga menjangkau konsumen melalui media sosial. Jika di benak terbayang keseruan posisi ini yang akan bertemu dengan berbagai media, orang-orang baru dengan lingkungan yang dinamis, bayangan kamu sama sekali tidak salah. Tapi tantangan pekerjaan marketing satu ini juga ada tentunya. Terkadang kamu harus rela bekerja di akhir pekan karena ada event di suatu tempat. Tidak jarang juga pekerjaanmu menguras waktu seharian, mobilitas yang tinggi namun suasana hati harus tetap terkendali supaya kegiatan kerja tidak terganggu.

Pekerjaan marketing yang digarap Social Media Specialist seputar merancang strategi marketing dan menjalin relasi dengan rekan sesama media lainnya. Setiap event atau acara yang diadakan tentu akan menambah data pengunjung atau konsumen baru, tim sosial media harus punya data tersebut untuk kemudian diolah dan dibuat juga laporannya.

GRAPHIC DESIGNER



MARKETING - Pendekatan pada konsumen yang kebanyakan gen Y berbeda dengan generasi sebelumnya. Tampilan visual sangat penting untuk membantu calon konsumen membayangkan dulu bentuk produk yang akan dibeli. Nah, pekerjaan marketing yang dilakukan Graphic Designer terkait dengan tampilan produk atau promosinya di media, baik cetak maupun digital.

Kamu yang punya skill menggunakan software seperti InDesign atau Photoshop tentu punya kesempatan untuk berkarya sebagai Graphic Designer. Pekerjaan ini juga menuntut kamu untuk peka dengan detail dan punya imajinasi serta kreasi yang tanpa batas. Tidak terbayang bukan sebelumnya? Ternyata, pekerjaan marketing bisa meluas ke berbagai ranah. Bagi kamu yang tertarik untuk berkecimpung di dunia marketing dan menjadi seorang desainer grafis, tak perlu khawatir. 

PRODUCT OWNER

MARKETING - Posisi ini memang tidak secara langsung ada divisi marketing, tapi fungsi kerjanya hampir mirip dengan pekerjaan marketing. Product Owner di kebanyakan perusahaan masuk ke divisi IT karena pekerjaannya yang memang berbasis teknologi.

Tidak seperti namanya yang terkesan sebagai pengguna suatu produk, fungsi Product Owner justru bekerja sama dengan tim bisnis untuk mengembangkan suatu produk yang dipercayakan untuk dikelola. Pekerjaan marketingnya adalah ketika seorang Product Owner harus terus berinovasi agar setiap pembeli/konsumen mendapat info dan fitur yang mendukung proses transaksi. Tentunya pekerjaan ini bisa kamu temui di perusahaan yang sudah lebih modern sistemnya.

CONTENT WRITER



MARKETING -  Sudah sering dengar lowongan pekerjaan sebagai Content Writer? Menulis juga kini masuk pekerjaan marketing, loh. Pekerjaan marketing yang dilakukan content writer juga berbeda-beda karakternya tergantung kebutuhan perusahaan dan koordinator divisi yang sudah merancang content planning secara reguler.

Kalau kamu sering mengunjungi website produk kecantikan dan menemukan sub bagian berjudul “Blog”, maka di situlah pekerjaan marketing seorang Content Writer bisa kamu lihat. Lalu apa bedanya dengan jurnalis? Tentu beda, jurnalis lebih mengupas fakta yang sudah ada dan biasanya terbagi ke segmen tertentu; politik, budaya, gaya hidup, kuliner, dan lainnya. Sementara content writer menulis untuk menunjang pekerjaan marketing dalam mempromosikan produk.